Sunday, September 24, 2006

Selamat Datang Ramadhan

Sayu. Syahdu. Hiba.

Ramadhan datang lagi.
Bulan Bonus.
Bulan penuh barakah.

Selamat Datang Ramadhan! Berjumpa lagi kita. Alhamdulillah, aku masih lagi dalam iman.

Aku memang banyak kenangan dengan Surah Al-Mulk. Diantaranya, aku bacakan buat nenek tersayang di pusara, ketika nenek baru meninggal. Aku harap surah ini akan menemani nenek di alam barzakh yang aku bayangkan mungkin sepi dan sunyi. Tak ada keluarga, kawan, jiran dan sesiapa pun. Namun bagaimana sebenarnya alam itu, hanya Allah sahajalah yang tahu. Walau apapun, aku harap Surah Mulk akan menjaga nenek dari diazab di dalam kubur kerana memang disebut di dalam Hadis, ia akan menjaga si pengamal surah ini. Aku sendiri pun berdoa dan berharap surah ini akan menemani dan menjagaku di alam itu kelak...dengan rahmat Allah. Amin.




Al-Mulk

[1]Maha Berkat (serta Maha Tinggilah kelebihan) Tuhan yang menguasai pemerintahan (dunia dan akhirat); dan memanglah Ia Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu;

[2]Dia lah yang telah mentakdirkan adanya mati dan hidup (kamu) - untuk menguji dan menzahirkan keadaan kamu: siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya; dan Ia Maha Kuasa (membalas amal kamu), lagi Maha Pengampun, (bagi orang-orang yang bertaubat);

[3]Dia lah yang telah mengaturkan kejadian tujuh petala langit yang berlapis-lapis; engkau tidak dapat melihat pada ciptaan Allah Yang Maha Pemurah itu sebarang keadaan yang tidak seimbang dan tidak munasabah; (jika engkau ragu-ragu) maka ulangilah pandangan - (mu) - dapatkah engkau melihat sebarang kecacatan?

[4]Kemudian ulangilah pandangan (mu) berkali-kali, nescaya pandanganmu itu akan berbalik kepadamu dengan hampa (daripada melihat sebarang kecacatan), sedang ia pula berkeadaan lemah lesu (kerana habis tenaga dengan sia-sia).

[5]Dan demi sesungguhnya! Kami telah menghiasi langit yang dekat (pada penglihatan penduduk bumi) dengan bintang-bintang, dan Kami jadikan bintang-bintang itu punca rejaman terhadap Syaitan-syaitan; dan Kami sediakan bagi mereka azab neraka yang menjulang-julang.

[6]Dan bagi orang-orang yang kufur ingkar terhadap Tuhan mereka, disediakan azab neraka Jahannam, dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.

[7]Apabila mereka dicampakkan ke dalamnya, mereka mendengar suara jeritannya meraung-raung, sedang ia menggelegak.

[8]Hampir-hampir ia pecah berkecai-kecai kerana kuat marahnya. Tiap-tiap kali dicampakkan ke dalamnya sekumpulan besar (dari orang kafir), bertanyalah penjaga-penjaga neraka itu kepada mereka: "Tidakkah kamu pernah didatangi seorang Rasul pemberi ingatan dan amaran (di dunia dahulu)?"

[9]Mereka menjawab: "Ada! Sebenarnya telah datang kepada kami seorang Rasul pemberi ingatan dan amaran, lalu kami dustakan serta kami katakan (kepadanya): Allah tidak menurunkan sesuatupun, kamu (wahai orang yang mendakwa menjadi Rasul) hanyalah berada dalam kesesatan yang besar! "

[10]Dan mereka berkata: "Kalaulah kami dahulu mendengar dan memahami (sebagai orang yang mencari kebenaran), tentulah kami tidak termasuk dalam kalangan ahli neraka".

[11]Akhirnya mereka mengakui dosa-dosa mereka (sebagai orang-orang yang kufur ingkar), maka tetaplah jauhnya rahmat Allah dari ahli neraka.

[12]Sesungguhnya orang-orang yang takut (melanggar hukum) Tuhannya semasa mereka tidak dilihat orang dan semasa mereka tidak melihat azab Tuhan, mereka beroleh keampunan dan pahala yang besar.

[13]Dan tuturkanlah perkataan kamu dengan perlahan atau dengan nyaring, (sama sahaja keadaannya kepada Allah), kerana sesungguhnya Allah Maha Mengetahui akan segala (isi hati) yang terkandung di dalam dada.

[14]Tidakkah Allah yang menciptakan sekalian makhluk itu mengetahui (segala-galanya)? Sedang Ia Maha Halus urusan PentadbiranNya, lagi Maha Mendalam PengetahuanNya!

[15]Dia lah yang menjadikan bumi bagi kamu: mudah digunakan, maka berjalanlah di merata-rata ceruk rantaunya, serta makanlah dari rezeki yang dikurniakan Allah; dan (ingatlah), kepada Allah jualah (tempat kembali kamu sesudah) dibangkitkan hidup semula; (maka hargailah nikmatNya dan takutilah kemurkaanNya).

[16]Patutkah kamu merasa aman (tidak takut) kepada Tuhan yang pusat pemerintahanNya di langit itu: menunggang-balikkan bumi menimbus kamu, lalu bergegarlah bumi itu dengan serta-merta (melenyapkan kamu di bawahnya)?

[17]Atau patutkah kamu merasa aman (tidak takut) kepada Allah yang pusat pemerintahanNya di langit itu: menghantarkan kepada kamu angin ribut yang menghujani kamu dengan batu; maka dengan itu, kamu akan mengetahui kelak bagaimana buruknya kesan amaranKu?

[18]Dan demi sesungguhnya! orang-orang (kafir) yang terdahulu daripada mereka telah mendustakan (rasul-rasulnya lalu mereka dibinasakan); dengan yang demikian, (perhatikanlah) bagaimana buruknya kesan kemurkaanKu.

[19]Patutkah mereka menutup mata dan tidak memerhatikan (kekuasaan Allah pada) burung-burung yang terbang di atas mereka, (siapakah yang menjaganya ketika) burung-burung itu mengembang dan menutupkan sayapnya? Tidak ada yang menahannya (daripada jatuh) melainkan (kekuasaan) Allah Yang Maha Pemurah. Sesungguhnya Ia Maha Melihat serta mengetahui akan tiap-tiap sesuatu.

[20]Bahkan siapa dia yang menjadi tentera bagi kamu, yang akan menolong kamu selain dari Allah Yang Maha Pemurah? (Sebenarnya) orang-orang yang kafir tidak lain hanyalah berada dalam keadaan terpedaya.

[21]Atau siapa dia yang dapat memberi rezeki kepada kamu jika Allah menahan rezekiNya? (Tidak ada sesiapapun), bahkan mereka (yang musyrik itu) kekal terus dalam keadaan sombong angkuh serta melarikan diri (dari kebenaran).

[22]Maka adakah orang yang berjalan (melalui jalan yang tidak betul, yang menyebabkan dia selalu jatuh) tersungkur di atas mukanya: boleh mendapat hidayah - atau orang yang berjalan tegak betul, melalui jalan yang lurus rata?

[23]Katakanlah (wahai Muhammad): "Allah yang menciptakan kamu (dari tiada kepada ada), dan mengadakan bagi kamu pendengaran dan penglihatan serta hati (untuk kamu bersyukur, tetapi) amatlah sedikit kamu bersyukur".

[24]Katakanlah lagi: "Dia lah yang mengembangkan kamu di bumi, dan kepadaNyalah kamu akan dihimpunkan".

[25]Dan mereka (yang ingkar) berkata: "Bilakah datangnya (hari kiamat) yang dijanjikan itu, jika betul kamu orang-orang yang benar?"

[26]Katakanlah (wahai Muhammad): "Sesungguhnya ilmu pengetahuan (tentang masa kedatangannya) hanya ada pada sisi Allah, dan sesungguhnya aku hanyalah seorang Rasul pemberi ingatan dan amaran yang terang nyata".

[27]Kemudian apabila (datang kiamat dan) mereka melihat (azab) yang dijanjikan itu secara dekat, muramlah muka orang-orang yang kafir itu, serta dikatakan (kepada mereka): "Inilah dia yang dahulu kamu kerap kali minta disegerakan kedatangannya!".

[28]Tanyalah (wahai Muhammad, kepada mereka): "Bagaimana fikiran kamu, jika Allah binasakan daku dan orang-orang yang bersama-sama denganku (sebagaimana yang kamu harap-harapkan), atau Ia memberi rahmat kepada kami (sehingga kami dapat mengalahkan kamu), - maka siapakah yang dapat melindungi orang-orang yang kafir dari azab seksa yang tidak terperi sakitnya?".

[29]Tegaskan (wahai Muhammad, kepada mereka): "Allah Dia lah Yang Maha Pemurah, yang kami beriman kepadaNya, dan yang kepadaNya kami berserah diri; oleh itu kamu akan mengetahui kelak siapakah yang berada dalam kesesatan yang nyata".

[30]Katakanlah lagi: "Bagaimana fikiran kamu, sekiranya air kamu hilang lenyap (di telan bumi), maka siapakah (selain Allah) yang dapat mendatangkan kepada kamu air yang sentiasa terpancar mengalir?".

Thursday, September 21, 2006

Alhamdulillah



Ketika terdengar lagu ni di WARNA pagi tadi, barulah perasan liriknya yang mendalam dan bermakna.

Alhamdulillah
Artis : Too Phat /Yasin, Diam Sastrowardoyo, Ahli Fiqir

Dian Sastro:
Disaat waktu berhenti...kosong
Dimensi membutakan mata,memekakkan telinga
Lalu diri menjadi hampa
Saat paradigma dunia tak lagi digunakan untuk menerka*
Sadarku akan hadirmu,mematahkan sendi2 yang biasanya tegak berdiri

Yassin:
Ult li albi bissaraha (I'm opening up my heart with honesty)
Hayya nab'idil karaha (Let's avoid the hated and hatred)
Syakkireena a' kulli ni'ma (Let's remain thankful with what we have)
Ba' ideena anil fattana (Let's avoid all lies and sins)

Malique:
Merenungi luar jendela,mengagumi kebesaran yang Maha Esa
Ku menilai kehidupan dari sudut berbeza
Tak memadai hanya kecapi rasa selesa
Maukan harta yang mampu beli 1 semesta
Berpesta ke pagi botol bergelimpangan
Kekasih muda bukan takat berpegang tangan
Harta dan jamuan nafsu tidak berkekalan
Bila menjelang tua bukan itu jadi bekalan
Dan jangan puisi ini disalah tafsir pula
Bukan berkhutbah cuma betuli diri jua
Ingin hidup sempurna aset nilai berjuta,
saling tukar wanita,senyum dan mati tua
Bakat dikurnia jangan disalah guna
Jangan kufur nikmat yang diberi percuma
Guna kelebihan untuk hikmah bersama
Jagalah nama hidup penuh pementasan dan drama
Ada berisi ada yang kurus,ada melencong ada yang lurus bukan semuanya tulus
ada sempuna ada kurang upaya ada yang jadi buta hanya bila sudah kaya
Sebesar rumah bermula dengan sekecil bata,boleh hilang dalam sekelip mata
Ucaplah alhamdulillah bukannya sukar, kerna semana kaya atau besar
Tetap Allahuakbar!!!

Joe Flizzow:
Jadikanlah ku tentera Fisabilillah yang tertera di kalimah harap memanduilah
Entah apabila persimpangan tiba,hidup penuh rintangan harus kuhadapinya
Harapku tidak terlupa diri bila gembira,dan cuma mula mencari kau disaat hiba
Ku cuma manusia penuh dengan kesilapan tapi bisa membezakan cahaya dan kegelapan
Tabah bila dihalangan duri onak dan cobaan
Teguh bila dicobakan keruh kuasa dan perempuan
Sentiasa legar diminda,dikejar dan dipinta dari zaman bermula hingga ke akhirnya
Ku mengerti siapa ku tanpamu disisi dan apa guna posesi juga posisi
Sementara ini cuma hanya puisi,nukilan tulisan dan bisikan isi hati
Mencari keterangan,menjiwai peranan menepati pesanan janji juga saranan
Alhamdulillah atas kurniaan rezeki,moga tidak terleka dalam perjalanan ini

Ahli Fiqir:
Aku yang memandang di dalam lubuk hati,mencari-cari zat rahsia yang katanya tersembunyi
Aku yang melihat alam meliputi wujud menyertai lalu ku pindahkan alam ke dalam mata hati
Aku hakiki,aku mengerti segala yang terjadi di langit dan di bumi
Gunanya tiada fantasi, pelik dan benar,qada' dan qadar kau berilah ku kekuatan
Agar dapat ku hindarkan segala kesesatan
Usah kau biar nafsuku terliur dari pandangan majazi ini,
aku yang hodoh lagi hina amat benar merindui
Moga cahaya lailatul tak membutakan mataku,semoga segala puji tak ku meninggi diri
Moga segala janji dapat juga ku penuhi,moga dapatku hadapi tikaman dari belakang
Lidah setajam pisau, ku tidak akan risau dengan dugaan cabaran sepanjang perjalanan
Ku pasrah ku akur 7,8,6 Alhamdulillah Syukur...

Dian Sastro:
Sujudku pun takkan memuaskan inginku
'tuk hanturkan* sembah sedalam kalbu
Adapun kusembahkan syukur padamu ya Allah
Untuk nama,harta dan keluarga yang mencinta
Dan perjalanan yang sejauh ini tertempa
Alhamdulillah pilihan dan kesempatan
Yang membuat hamba mengerti lebih baik makna diri
Semua lebih berarti akan mudah dihayati
Alhamdulillah,Alhamdulillah,Alhamdulillah....



Copyright (c) 2006 EMI Music

Thursday, September 07, 2006

Berfikir Saintifik Qurani

Buat renungan, pedoman dan pelajaran...

Berfikir Saintifik Qurani
Oleh DR. SIDEK BABA

Dalam al-Quran terdapat hampir 200 ayat yang berkaitan dengan sains. Surah al-Baqarah ayat 164 menceritakan tentang kejadian langit dan bumi, pertukaran malam dan siang, air hujan yang turun menghidupkan tumbuh-tumbuhan, peredaran angin dan awan yang tunduk terapung-apung antara langit dan bumi dan lain-lain.

Surah al-Anbiyak ayat 33 mengisahkan tentang kejadian siang dan malam, matahari dan bulan. Setiap satunya beredar terapung-apung di tempat edaran masing-masing (angkasa lepas).

Surah az-Zariat ayat 7, merakamkan mengenai langit yang mempunyai jalan-jalan (sistem orbit). Surah az-Zumar ayat 6 menyatakan Allah menjadikan manusia dalam kandungan ibu berperingkat-peringkat dalam satu kejadian ke satu kejadian dalam tiga suasana yang gelap gelita.

Al-Quran sebagai suluh memberikan pedoman berfikir kepada saintis Islam mengkaji hikmah di sebalik setiap kejadian yang diciptakan oleh Allah s.w.t. Muhammad ib Zakaria ar Razi (865-925), Burhanuddin Nafis (1438), Ismail Jurjani(1136), Qutb al Din al Shirazi (1236-1310), Mansur ibn Muhammad, Abu al Qasim al Zahrawi adalah sebahagian saintis Islam yang mengkaji bidang perubatan dan anatomi.

Al Biruni mengkaji ilmu putaran bumi 600 tahun lebih dahulu daripada Galileo dan 700 tahun sebelum Newton. Ali Kushchu, saintis Islam abad ke 15, adalah orang pertama melakar peta mengenai bulan dan sebahagian kawasan bulan mengambil namanya.

Thabit ibn Qurrah, di abad kesembilan menghasilkan kalkulus (differential calculus) berabad-abad sebelum Newton. Battani, saintis abad ke 10 merupakan orang yang pertama menghasilkan ilmu mengenai trigonometri.

Al Maghribi, menghasilkan konsep equation yang hari ini dikenali sebagai Pascal Triangle, 600 tahun sebelum Pascal. Ibn Haitam, hidup di abad ke-11 adalah pengasas kepada ilmu sains optik. Roger Bacon dan Kepler menggunakan asas optik untuk kajian selanjutnya dan Galileo pula menghasilkan teleskop atas asas ilmu optik Ibn Haitam.

Al Kindi memperkenalkan ilmu relatif fizik dan teori mengenai relativiti 1,100 tahun sebelum Einstein. Shamsuddin yang hidup 400 tahun sebelum Pasteur, adalah saintis yang pertama menemui kuman. Ali ibn al Abbas hidup di abad ke 10 adalah doktor yang pertama melakukan pembedahan kanser.

Semua ini berlaku kerana dorongan saintis Islam untuk mengkaji dan memikirkan hikmah di sebalik kejadian dan kebesaran Allah s.w.t..

Berpedomankan al-Quran

Berdasarkan surah-surah yang disebutkan di atas dan contoh-contoh saintis Islam dalam berbagai bidang dan lapangan bagaimana eksplorasi saintifik berpedomankan al-Quran. Al-Quran adalah sumber ilmu. Ia mengandungi prinsip dan perisyaratan mengenai alam dan kehidupan yang perlu diterokai oleh ahli sains supaya kebesaran Allah dan tanda-tanda kehebatan Pencipta dapat dirasai dan mengukuhkan lagi iman manusia tentang kewujudan-Nya.

Para remaja Islam harus akur bahawa tamadun Islam telah merintis jalan ke arah tradisi sains umat manusia malah ke arah tradisi sains moden. Keupayaan saintis Islam melakukan penerokaan saintifik dengan jiwa tadabbur yang tinggi membolehkan tradisi sains berkembang dengan di Barat.

Barat terhutang ilmu kepada tamadun Islam. Remaja hari ini harus insaf bahawa Islam tidak hanya lahir sebagai suatu sistem kepercayaan tetapi terkandung sumber peradaban yang amat luar biasa tingginya.

Berfikir saintifik Qurani boleh membimbing remaja ke arah kaedah berfikir saintifik dengan merujuk kepada al-Quran. Al-Quran sebagai sumber petunjuk bukan sahaja memberikan pedoman tentang benda yang nyata dan konkrit tetapi menghubungkan faktor ghaibiyyat sebagai faktor penting kehidupan.

Oleh itu, berfikir saintifik Qurani merangkumi faktor nyata dan ghaib dan faktor nyata memberi isyarat terhadap faktor yang ghaib. Faktor tubuh badan manusia yang hidup adalah faktor yang nyata tetapi faktor yang menghidupkan hayat manusia atau faktor roh adalah faktor yang ghaib.

Faktor suburnya tumbuh-tumbuhan dan kehidupan adalah faktor yang nyata tetapi yang menghidupkan tumbuh-tumbuhan dan haiwan bukanlah faktor manusia kerana manusia tidak melakukan penciptaan tetapi berlaku dari faktor ghaibiyyat iaitu kuasa Allah s.w.t..

Pemahaman asas berfikir seperti ini amat penting bagi remaja yang meyakini bahawa Islam adalah cara hidup. Allah menjadikan akal manusia dan usaha penerokaan saintifik untuk menemukan asas-asas kejadian dan penciptaan dan sedikit maklumat tentang hakikat di sebalik kejadian dan penciptaan. Faktor rohaniah remaja terkait rapat dengan kajian saintifik Qurani.

Faktor rohaniah membawa remaja kepada percaya tentang kebesaran Allah. Kebesaran Allah terlihat pada tanda-tandanya di sekeliling kita. Rahmat dan nikmat yang banyak di sekeliling kita ada tanda-tanda tentang kebesaran Allah.

Membimbing manusia

Untuk membina keimanan yang tinggi kepada-Nya, kajian dan penemuan saintifik Qurani membimbing manusia untuk mengetahui di sebalik kajian terhadap daun, akar dan pohon terdapat hikmah herba yang amat menakjubkan. Di sebalik kajian bahan gas dan uranium terdapat hikmah tenaga yang amat luar biasa kesannya.

Pada kajian bintang-bintang dan sistem orbit terdapat petanda mengenai pengaturan sistem perjalanan dan perputaran yang tidak mampu dilakukan oleh manusia melainkan kuasa yang maha perkasa iaitu Allah.

Para remaja Islam harus bersedia melakukan refleksi dan penerokaan kembali asas-asas ilmu sains yang Qurani supaya kajian saintifik tidak terpisah dengan faktor ghaibiyyah yang memberikan asas keimanan yang luar biasa kepada manusia. Islam tidak dianut secara sentimen dan emosi. Islam mendidik umatnya dengan tradisi ilmu yang saintifik.

Faktor rohaniah apabila dihubungkan dengan faktor saintifik Qurani memberikan jalan berfikir yang serasi antara faktor yang nyata dengan faktor yang ghaib.

Berfikir saintifik Qurani bakal mengembalikan semula asas epistemologi ilmu sains ke arah yang fitrah. Selama ini Barat memperkenalkan kaedah empiris yang melihat faktor uji kaji, pemerhatian, pemerolehan data dan fakta sebagai satu-satunya asas saintifik dalam rumusan dan diagnos. Tetapi tradisi sains Islam tidak menolak faktor ghaibiyyah sebagai landasan membangun epistemologi baru yang sifatnya lebih integratif. Saintis Barat cuba menyatakan bahawa agama, Tuhan dan Quran adalah dogma atau khayali dan tidak ada asas saintifik yang rasional.

Tetapi itulah yang berlaku dalam tradisi sains Islam di mana al-Quran dijadikan sumber melakukan tadabbur iaitu uji kaji dan penyelidikan saintifik.

Memang al-Quran tidak menyediakan formula yang lengkap mengenai sains tetapi al-Quran memberikan manusia perisyaratan tentang kejadian dan manusia melakukan tadabbur hasil dari perisayaratan tersebut dan akhirnya menemui fakta-fakta saintifik yang selari dengan apa yang diisyaratkan.

Asas ini memerlukan pemikiran reflektif remaja melihat kepada pencapaian saintifik kini dan melakukan rekfleksi terhadap pencapaian masa lalu. Kemudian mengolahnya kembali dalam kaedah berfikir saintifik Qurani yang bakal membawa dan membimbing manusia kembali kepada tradisi sains Islam yang asli.

Tradisi itu melakukan penerokaan terhadap yang nyata dengan yang ghaib dan akhirnya menemukan manusia dengan hikmat dan asas hakikat yang besar maknanya terhadap keimanan dan ketakwaan manusia terhadap Pencipta.

- PROF. DR. SIDEK BABA ialah pensyarah di Universiti Islam Antarabangsa Malaysia (UIAM) Gombak.

Tuesday, September 05, 2006

Stesen TV berebut penonton.


Pada 28 Ogos 2006, TV3 menayangkan Persandingan Siti dan Datuk K. Pada waktu yang sama, Astro dan TV1 pula menayangkan temuramah Mawi dan Diana, (Ina) bekas tunang Mawi. Kedua-dua rancangan menerima sambutan hangat daripada para penonton sehinggakan ratings kedua-dua rancangan itu menjadi pertikaian. Jadi apa isu sebenar yang berlaku?

Kita duk terfikir, motif sebenar dan utama stesen-stesen TV ini. Adakah mereka benar-benar hendak menghubungkan peminat dengan artis? Adakah mereka benar-benar ingin menjalinkan semula silaturrahim antara Mawi dengan bekas tunangnya yang sekarang menjadi rakan artis? Kalau benar, mengapa ratings dipertikaikan. Bukankah itu menunjukkan bahawa mereka sebenarnya berlaga untuk mendapatkan penaja-penaja dan tajaan yang lumayan?


Jangan salah faham. Saya cuma terfikir kalau-kalau ada pihak yang dipergunakan untuk keuntungan pihak yang lain. Saya kesiankan Mawi dan Ina (walaupun mereka tak perlukan kasihan saya). Soal yang terlalu peribadi dijadikan bahan tontonan masyarakat. Yang sudah tu, sudahlah. Mawi dah kata dalam satu temuramah yang dia tak nak lagi bincang soal ini - kemudian ditimbulkan lagi. Ina pula telah ditawarkan menjadi artis rakaman dan akan melahirkan albumnya sendiri. Bayangkan kalau dia tetap tunangan Mawi, saya tak tahu kalau syarikat rakaman masih nak tawarkan kontrak. Apa dah jadi?